Erwin : Politik Bukan Hanya Tentang Elektabilitas dan Pencitraan

Bandung27 views

Jurnal7.com | Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menilai, politik sejatinya merupakan jalan mulia jika dijalankan dengan benar.

Hal ini disampaikannya dalam acara Pendidikan Politik Bagi Organisasi Kemasyarakatan Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Selasa 20 Mei 2025.

“Politik adalah usaha untuk menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat.

Karena itulah, dalam Islam, politik itu bagian dari ibadah. Bagaimana politik bisa menjadi jalan keselamatan, tergantung niat dan akhlak orang yang menjalankannya,” ujar Erwin.

Menurutnya, pemahaman tentang politik tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai keimanan dan kemanusiaan.

Politik juga bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan upaya kolektif untuk membangun keadilan, kesejahteraan, dan tatanan masyarakat yang baik.

“Jangan pernah memisahkan antara agama dan kekuasaan. Agama tanpa kekuasaan akan pincang, dan kekuasaan tanpa agama akan zalim,” kata Erwin.

Menurut Erwin, ormas memiliki peran dalam menjaga etika politik dan memperkuat demokrasi di tingkat lokal.

Ormas memiliki potensi besar sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyosialisasikan program-program pembangunan dan menciptakan harmoni sosial.

“Kita ingin politik bukan hanya tentang elektabilitas dan pencitraan, tapi tentang kebermanfaatan. Karena itu, pemerintah kota terus membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan seluruh ormas,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Erwin turut menyampaikan, Pemkot Bandung tengah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, seperti pendirian UMKM Center di 30 kecamatan dan penguatan sistem layanan sosial berbasis data terpadu.

Erwin juga mengingatkan pentingnya lima kesadaran dasar dalam berorganisasi: kesadaran organisasi, keumatan, kebangsaan, kebudayaan, dan kesadaran akan kepemimpinan politik.

Kelima aspek ini, menurutnya, menjadi fondasi dalam menciptakan ormas yang kuat, berdaya, dan berdampak bagi masyarakat.

Komentar