BJB Perlu Tim Khusus Kaji Proposal

Bandung, TopNews543 views

ahmad-heryawan

Jurnal,

Sarjana-sarjana baru yang hendak memulai bisnis , sering  menghadapi ketidak pastian informasi saat proposalnya masuk ke perbankan, ungkap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

“Karena kadangkala bank tidak memberikan informasi lebih kenapa proposal ditolak dan kredit tidak bisa dikucurkan”.

Aher menandaskan agar bank tidak menolak proposal sarjana-sarjana baru  maka  Bjb harus memiliki tim khusus untuk mengkaji proposal pinjaman dari UKM .

Gubernur meminta Bank Bjb mulai menunjukan keberpihakannya pada para perintis usaha baru atau startup bisnis, ungkapnya di Bandung, Senin (9/5/2016).

Keluhan anak-anak muda yang merintis bisnis (startup) dan ingin mendapatkan kredit dari perbankan adalah persoalan proposal. “Mereka memiliki gambaran bisnisnya namun kerap bermasalah di proposal”.

Banyak pelaku usaha baru tidak tahu harus berbuat apa lagi ketika proposal ditolak. Tim bjb ini nantinya akan mengkaji proposal startup mana yang memiliki peluang bisnis ke depan untuk dibiayai.

Kalau bisa dikursuskan, dibimbing lebih lama lagi agar mereka punya kemampuan dan memenuhi syarat perbankan.

Jika Bjb mempelopori ini, Aher yakin banyak anak muda dengan potensi bisnis yang bisa mendapat pembiayaan perbankan. Karena itu keberadaan tim yang dibentuk bjb juga pada akhirnya menjadi talent scout bagi para wirausahawan baru.

“Banyak banget anak muda yang membutuhkan ini, tapi mereka bingung mau nambah kemana? Bjb bisa memfasilitasi ini, kata Gubernur.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri terus berupaya mencetak pengusaha baru demi mengokohkan geliat ekonomi di Jawa Barat. Dari target 100.000 wirausahawan , Pemprov mengklaim telah berhasil mencetak sebanyak 60.000 ribu wirausahawan baru melalui program tersebut.

“Setiap tahun  targetnya adalah 20 ribu wirausahwan baru. Sehingga dalam lima tahun ada 100 ribu wirausawahan baru di Jawa Barat. Sekarang ini sudah ada 60 ribu pelaku wirausahwan baru yang berhasil dicetak Jawa Barat.

Pembentukan wirausaha baru bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mampu menjadi penggerak ekonomi, demi kemajuan Jawa Barat.

Dalam makro ekonomi disebutkan bahwa dalam sebuah populasi penduduk, minimal 4 persennya harus pengusaha karena inilah yang akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang lain.

Di negara Tiongkok 14 persen warganya adalah pengusaha, namun di Indonesia saat ini penduduk yang berwirausaha hanya 1,65 persen.

Masyarakat Indonesia khususnya warga Jawa Barat dan terutama mahasiswa serta generasi mudanya harus menjadi pengusaha yang tangguh, tandas Gubernur.

*** Deetje

Komentar