oleh

Satgas Citarum Sektor 21 kolaborasi dengan masyarakat bersihkan anak Sungai Cikendal

Jurnal7.com

Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 13, warga masyarakat, Pemerintah Kelurahan Melong, DKPP dan DLH Kota Cimahi, berkolaborasi melaksanakan giat karya bhakti membersihkan anak Sungai Cikendal yang mengalir di sekitar perusahaan PT Kahatex, Selasa (19/11/2019).

 

Sasaran yang dilaksanakan pada kegiatan tersebut adalah mengangkat sampah dan tanaman liar serta edukasi kepada warga masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan aliran sungai yang melintasi beberapa RW di Kelurahan Melong.

Turut hadir pada kegiatan karya bhakti bersih-bersih sungai tersebut, Dansektor 21 Satgas Citarum yang diwakili Pasiminlogops Letda Inf Saniyo, jajaran Satgas Citarum Subsektor 21-13/Cimahi, Lurah Melong, Deden Hidayat berserta jajaran, pejabat kewilayahan dari DKPP dan DLH Kota Cimahi, staf manajemen PT Kahatex Cimahi, juga ketua RW dan RT setempat.

Sebelum kegiatan, dilaksanakan apel pengarahan kepada para peserta karya bhakti yang disampaikan langsung oleh Lurah Melong, Deden Hidayat, dan Letda Inf Saniyo.

Setelah itu, para peserta disebar ke sejumlah titik di anak Sungai Cikendal sepanjang kurang lebih satu kilometer.

Ditemui oleh awak media disela kegiatan, Deden Hidayat menjelaskan, “Pertama-tama kita mengucapkan terima kasih kepada pihak Satgas Citarum Harum Sektor 21 Subsektor Cimahi yang telah menggagas kegiatan pada hari ini, bekerjasama dengan kita Pemerintah Kota Cimahi terutama dengan Kelurahan Melong, kemudian juga dengan karyawan PT Kahatex,” jelasnya.

Deden Hidayat menegaskan  pihaknya pada kegiatan bersih-bersih ini menurunkan elemen warga masyarakat yang berdekatan dengan PT Kahatex, diantaranya Satuan Linmas, Katana (Kelurahan Tangguh Bencana), Karang Taruna, dan warga RW 32, RW 34 serta RW 35.

Kegiatan hari ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat dan pengusaha termasuk karyawannya yang berada di Kelurahan Melong, untuk mencintai sungai. Bagaimana perilaku dan aktifitasnya agar menjaga lingkungan, menjaga kebersihan,” harap Deden Hidayat.

“Kita ingin sungai ini tidak menjadi hal yang menakutkan, tapi menjadi mitra dan sumber kehidupan kita,” tambahnya lagi.

Diakui oleh Deden Hidayat bahwa di Kelurahan Melong ini sampah menjadi salasatu permasalahan utama.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan karya bhakti ini, yang baru pertamakali dilaksanakan secara gebyar dilakukan bersama-sama, bisa menjadi contoh untuk kedepannya. Jadi, tidak hanya oleh kita, tetapi juga swadaya masyarakat bisa tumbuh, baik di tingkat RT dan RW, maupun tingkat Kelurahan Melong,” harap Deden Hidayat lagi.

Titik sasaran pembersihan ada di RW 34 yang berada dibelakang PT Kahatex yang dilintasi anak Sungai Cibiuk, lalu RW 32 yang sentral berdekatan langsung dengan PT Kahatex, serta RW 35 yang sampai batas Kota Bandung, Gempol Sari.

“Semoga hasil kegiatan hari ini bisa maksimal dan optimal, disamping kegiatan rutin setiap hari Jumat yang dilakukan secara parsial,” pungkas Kepala Kelurahan Melong, Deden Hidayat.

Kegiatan karya bhakti yang dilaksanakan gebyar dengan melibatkan sejumlah manajemen dan karyawan PT Kahatex, Satgas Citarum Sektor 21, unsur Pemerintah Kota Cimahi dan Kelurahan Melong serta elemen masyarakat ini, berkorelasi dengan pernah ditemukannya cairan berwarna yang mengalir ke aliran sungai yang keluar dari saluran drainase PT Kahatex tanggal 7 November 2019 lalu.

Temuan itu hasil tindak lanjut jajaran Satgas Citarum Subsektor 21-13/Cimahi dengan melaksanakan penelusuran dan pengecekan ke unit WTP (Water Waste Treatment) PT Kahatex Cimahi yang turut dihadiri dan disaksikan oleh Ketua RW 32.

Hasil penelusuran dan klarifikasi di lapangan menemukan bahwa cairan berwarna merah itu ternyata benar berasal dari PT Kahatex yang bersumber dari aktifitas karyawannya yang telah membuang hasil cucian bahan kimia printing ke media saluran drainase masyarakat yang melintas di dalam pabrik.

Disepakati, sebagai wujud rasa tanggung jawab, pihak PT Kahatex bersedia ikut membantu membersihkan aliran sungai yang berada disekitar pabrik bersama dengan jajaran Satgas Citarum dan unsur komponen masyarakat lainnya. Terlebih saat ini sudah masuk musim penghujan.

“Kegiatan hari ini, tanggal 19 November 2019, kita melaksanakan kegiatan karya bhakti melaksanakan bersih-bersih parit dan selokan disekitaran PT Kahatex,” jelas Letda Inf Saniyo saat ditemui wartawan di tengah kegiatan.

Pasiminops Sektor 21 Satgas Citarum Letda Inf Saniyo didampingi anggota Subsektor 21-13 Serka Lilik P.W saat menyampaikan penjelasan kepada awak media terkait kegiatan karya bhakti membersihkan sungai yang melibatkan PT Kahatex Cimahi, (19/11/2019).
Pasiminops Sektor 21 Satgas Citarum Letda Inf Saniyo didampingi Subsektor 21-13 Serka Lilik P.W saat menyampaikan penjelasan kepada awak media terkait kegiatan karya bhakti membersihkan sungai yang melibatkan PT Kahatex, (19/11/2019).

“Ini adalah wujud kerjasama kita dengan pihak kelurahan dan PT Kahatex itu sendiri, dan dari Satgas Citarum Sektor 21,” terangnya.

Diungkapkan oleh Saniyo, “Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari beberapa hari yang lalu karena perusahaan ini disinyalir terjadi human error yang menyebabkan aliran sungai di sekitarnya berwarna. Ini adalah bentuk sanksi sosial yang diterapkan oleh Satgas Citarum kepada pihak perusahaan,” ungkapnya yang datang dalam kegiatan karya bhakti tersebut mewakili Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat yang berhalangan hadir karena ada agenda di tempat lain.

Ditambahkan oleh Saniyo, “Dalam kegiatan ini sasaran kita adalah membersihkan sampah dan sedimentasi yang membuat sungai menjadi dangkal dengan menggunakan alat seadanya. Sehingga apabila ada air hujan, air bisa mengalir dengan baik,” pungkasnya.

Kesempatan yang sama, Ucu Suryana, perwakilan dari PT Kahatex Cimahi mengatakan kepada wartawan, “Kegiatan hari ini merupakan bukti bahwa PT Kahatex mendukung program Citarum Harum. Kita hari ini membersihkan anak Sungai Cikendal yang ada disekitar pabrik,” ucapnya.

Tujuannya, lanjut Ucu, adalah antisipasi sudah masuknya musim hujan supaya tidak banjir selain untuk sarana edukasi.

“Dengan kegiatan ini, kita juga ingin mendidik karyawan kita untuk turut peduli lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan agar aliran sungai tidak terhambat dan menimbulkan genangan yang bisa menjadi sumber penyakit,” terang Ucu Suryana.

Pada kegiatan karya bhakti tersebut, berhasil diangkat sebanyak 5 truk sampah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.